About me

Feeds RSS
Feeds RSS

Minggu, 02 Juni 2013

ANALISIS SWOT


I.       Pengertian Analisis SWOT
 
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Analisa SWOT dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. SWOT adalah singkatan dari Strenghts(kekuatan), Weaknesses(kelemahan), Opportunities(peluang), danThreats(ancaman). Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan. Instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana mengenai apa yang bisa dicapai dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka (perencana).
Analisis SWOT adalah indentifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan/organisasi (Rangkuti, 2000). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal (StrenghtsdanWeaknesses) serta lingkungan eksternal (Opportunitiesdan Threats). Berikut ini adalah diagram analisis SWOT(Rangkuti, 2000).

BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung strategi turn around

1. Mendukung strategi agresif
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTERNAL
4. Mendukung strategi deffensive
2. Mendukung strategi diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN


KUADRAN I
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
KUADRAN II
Meskipun menghadapi berbagai ancaman,perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa).
KUADARAN III
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
KUADRAN IV
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan analisis SWOT adalah:
  • Analisis SWOT bisa sangat subjektif. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1 perusahaan yang sama menghasilkan SWOT yang berbeda. Dengan demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sebagai arahan dan bukan pemecahan masalah.
  • Pembuat analisa harus sangatrealistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yang disembunyikan atau kekuatan yang tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan.
  • Analisa harus didasarkan atas kondisi yang sedang terjadi dan bukan situasi yang seharusnya terjadi.
  • Hindari daerah abu-abu.
  • Hindari kerumitan yang tidak perlu dan analisa yang berlebihan. Buatlah analisa SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin(Imadiklus, 2010).
Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah:
  • Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (Opportunities dan Strengths).Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
  • Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (Threats dan Weaknesses). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).
 
II.    Penjabaran SWOT
1.      Strengths (Kekuatan)
Strenghts (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek organisasi itu sendiri.
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut.Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik/hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang membuatnya unggul bagi pesaing-pesaing serta dapat memuaskan stakeholder maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat, dan bangsa).
Sebagai contoh bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyarakat, loyalitas pengguna, dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain: sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan dari kualitas.Bagi sebuah lembaga pendidikan sangat penting untuk mengenali kekuatan dasar lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang berbasis kualitas tinggi.
2.      Weaknesses (Kelemahan)
Weaknesses (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasitidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Segala sesuatu pasti memiliki kelemahan adalah hal yang wajar tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri, dan lain-lain.
Untuk itu, beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antaralain: (1) lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan; (2) sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja; (3) lembaga pendidikan swasta umumya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini; (4) uotputlembaga pendidikan belum sepenuhnya bersaing, dan sebagainya.
3.      Opportunities (Peluang)
Opportunities (peluang) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi untuk memanfaatkannya. Kondisiyang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.Situasi lingkungan tersebut misalnya: (1) kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik; (2) identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian; (3) perubahan dalam keadaan persaingan; (4) hubungan dengan pengguna atau pelanggan, dan sebagainya.
4.      Threats (Ancaman)
Threats (ancaman) adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi atau program.
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi majunya peranan sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalahminat peserta didik baru yang menurun, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut, dan lain-lain.


Strengths (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
Opportunities (Peluang)
Sebuah lembaga pendidikan harus memanfaatkan peluang menjadikan kekuatan atau sebaliknya.
Peluang digunakan untuk menekan sebuah kelemahan yang ada.
Threats (Ancaman)
Kekuatan digunakan untuk menekan ancaman yang terjadi.

Sebuah lembaga pendidikan sebelum datang sebuah ancaman harus menutupi kelemahan-kelemahan yang ada dengan kekuatan dan peluang.












III. Lingkungan Lembaga Pendidikan
Beberapa contoh lingkungan internal lembaga pendidikan yaitu:
1.      Tenaga kependidikan dan staff adminstrasi
2.      Ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas sarana prasarana (lingkungan belajar)
3.      Siswa yang ada
4.      Anggaran operasional
5.      Program riset dan pengembangan iptek
6.      Organisasi atau dewan lainnya dalam sekolah
Beberapa contoh lingkungan eksternal lembaga pendidikan yaitu:
1.      Tempat kerja yang prospektif bagi lulusan
2.      Orang tua dan keluarga siswa
3.      Lembaga pendidikan pesaing lainnya
4.      Sekolah atau lembaga tinggi sebagai persiapan lanjutan
5.      Demografi sosial dan ekonomi penduduk
6.      Badan-badan penyandang dana

IV.       Strategi SWOT
  • Strategi Kekuatan–Kesempatan (StrengthsOpportunities atau Max–Max)
       Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan lembaga pendidikan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaannya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
  • Strategi Kelemahan–Kesempatan (WeaknessesOpportunities atau Min–Max)
     Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan lembaga pendidikan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh lembaga pendidikan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan lembaga pendidikan lain yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
  • Strategi Kekuatan–Ancaman (StrengthsThreats atau Max–Min)
      Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki lembaga pendidikan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman persaingan lulusan.
  • Strategi Kelemahan–Ancaman (WeaknessesThreats atau Min–Min)
         Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan internal, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu lembaga pendidikan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, lembaga pendidikan di bawahnya dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain lembaga pendidikan dapat menerapkan strategi yang tepat.

V.          Jenis Analisis SWOT
  • Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara Strengths dan Weaknesses, serta Opportunities dan Threats. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strengths(S), harus selalu memiliki satu pasangan Weaknesses(W) dan setiap satu rumusan Opportunities(O) harus memiliki satu pasangan satu Threaths (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing subkomponen dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal.Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subjektivitas penilaian.
  • Model Kualitatif
Urutan dalam membuat analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen Strengths memiliki pasangan subkomponen Weaknesses, dan satu subkomponen Opportunities memiliki pasangan satu subkomponen Threats, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, subkomponen Strengths ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen Weaknesses hanya 6 buah (Misselina,  Hariany,  dan Risyana, 2010).

VI.       Tahap Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap-tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan.
  • Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
a.       Peran masyarakat
b.      Donatur
c.       Pemerintah
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
a.       Laporan keuangan sekolah
b.      Administrasi sekolah
c.       Kegiatan belajar-mengajar
d.      Keadaan guru dan siswa
e.       Fasilitas sarana dan prasarana sekolah
f.       Administrasi guru dan lain lain
Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitumatriks faktor strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal.Langkah-langkah menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) dan Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) yaitu:
a.       Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan).
b.      Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
c.       Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.
d.      Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).
e.       Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f.       Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
  • Tahap Analisis Data SWOT
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Ada beberapa model yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
a.       Matriks TOWS atau Matrik SWOT
b.      Matriks BCG (Boston Consulting Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks
c.       Matriks Internal Eksternal
d.      Matriks SPACE
e.       Matriks Grand Strategy
Matriks TOWS atau SWOT lebih banyak digunakan karena matriks ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berikut skala yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4:
Kekuatan:        Poin 1 = Kecil             Kelemahan:       Poin 1 = Besar
Poin 4 = Besar                                     Poin 4 = Kecil
Peluang:           Poin 1 = Kecil             Ancaman:          Poin 1 = Besar
Poin 4 = Besar                                     Poin 4 = Kecil
                                                                           
  • Tahap Pengambilan Keputusan
Dari analisis data SWOT yang telah dilakukan, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan data hasil analisis SWOT tersebut mempengaruhi dan menjadi dasar dari pengambilan keputusan pada akhir tahap.

VII.    Rencana SWOT Sekolah
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat, dan sebagainya. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal.
Satu hal yang harus diingat  oleh para pengguna analisis SWOT, bahwa analisis SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisis ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisis SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman, dan membangun peluang.
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap-tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitutahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
  •   Peran masyarakat
  • Donatur
  • Pemerintah
  • Organisasi lain.
Pengambilan data eksternal diambil dari Opportunity(Peluang) dan Threat(Ancaman).
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
  • Laporan keuangan sekolah
  • Administrasi sekolah
  • Kegiatan belajar-mengajar
  • Keadaan guru dan siswa
  • Fasilitas sarana dan prasarana sekolah
  • Administrasi guru, dan lain-lain.
Pengambilan data eksternal diambil dari Strength(Kekuatan)dan Weakness(Kelemahan).
Berikut rencana tentang SWOT agar sekolah tetap eksis dalam kancah pendidikan:
  • Strength (Kekuatan)
  1. Motivasi guru dan siswacukup tinggi sehingga mampumengembangkanmetode pembelajaran yang efektif dan disertai denganpenerapan iman dan takwasehingga siswa cukup antusias dalam merespon setiap pembelajaran.
  2. Hubunganantara guru dengan guru maupun guru dengan siswa sangat kondusif baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler untuk membentuk kualitas siswa yang positif.
  3. Dalam segi pendekatan, guru menggunakan  metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa dapatmengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Mempunyai letak geografis yang strategis dan lahan yang cukup luas serta didasari oleh daya dukung masyarakat yang positif sehingga dapatmeningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah, komite,orang tua siswa, dan masyarakat.
  5. Tenaga pengajar yang heterogen dalam hal usia sehingga memiliki kinerja yang tinggi, berimbang, dan semangatdalam meningkatkan disiplin personal sertamembentuk siswa yang kaya akan pengalaman dan ilmu sesuai dengan tingkatannya.
  6. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler yang sangat efektif dengan tenaga operasional yang memadai untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kreativitas.
  • Weakness (Kelemahan)
  1. Rekrutmen guru dan staff yangterkadangtidak sesuai dengan kebutuhandan sarat dengan unsur kekeluargaan.
  2. Masih adanya sistem koneksi dari pihak intrasekolah dalam penerimaan siswa baru atau pindahan di samping penerimaan siswa baru atau pindahan dengan sistem tes sehingga terjadi ketidaksetaraan kemampuan siswa dalam segi pembelajaran.
  3. Dana sumbanganorang tua siswa dalam hal anggaran pembangunan sekolah sulit disebabkan oleh kondisi perekonomian beberapa orang tua siswa yang berada dibawah rata-rata.
  4. Fasilitas sarana dan prasarana yang kurang mendukung  untuk pembelajaran terutama perpustakaan dan laboratorium sehingga kelengkapan buku dan alat praktikum yang dimanfaatkan oleh siswa untuk penunjang pembelajaran masih kurang ketersediaannya.
  5. Gedung sekolah membutuhkan banyak perbaikan/renovasi dan penambahan ruang seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga ruang kantor yang masih kurang memadai.
  • Opportunity (Peluang)
  1. Adanya dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan cara mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah.
  2. Pembangunan sekolah dengan memanfaatkan tanah yang lebih luas dapat menunjang pembelajaran ke arah yang representatif.
  3. Sarana dan prasarana yang telah ada merupakan kekuatan dalam menunjang pembelajaran sehingga dapatdimanfaatkan dan ketersediaannya harus terus dikembangkan.
  4. Dukungan masyarakat dalam hal peningkatan kualitas siswa dan lulusan sekolah dapat diterima di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  5. Lokasi yang strategis menjadi kekuatan dalam perkembangan sekolah dan memberikan peluang yang cukup besar dalam hal perekrutan lulusan jenjang pendidikan di bawahnya.
  6. Daya dukung masyarakat sangat tinggi, terbukti dengan jumlah pendaftar siswa baru yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.
  • Threat (Ancaman)
  1. Jarak sekolah yang dekat dengan lembaga pendidikansetingkat yang bersaing dalam hal kualitas.
  2. Lingkungansekolah belum memiliki lapangan olahraga dan tempat parkir yang memadai, akibatnya banyak motor milik siswa yang terparkir di luar lingkungan sekolah.
  3. Adanya persaingan kualitas lulusan antarsekolah dalam hal tes masukke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  4. Kemajuan teknologi komputer dan informatika belum maksimal karenajumlah guru pengajar TIK masih kurang.
  5. Karena berbatasan langsung dengan lembaga pendidikan setingkat yang lain,maka dengan tidak adanya tembok pemisah membuat keamanan sekolah menjadi terganggu.
VIII. Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki sekolah melalui telaah terhadap lingkungan dan potensi sumber daya sekolah dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi pendidikan yang realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada lembaga pendidikan adalah untuk mengoreksi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar lembaga pendidikan itu berjalan dengan baik maka lembaga pendidikan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik, begitu juga pihak lembaga pendidikan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.

IX.       Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam arah mana lembaga pendidikan menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas internal maupun eksternal.

X.          Fungsi Analisis SWOT
Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu lembaga pendidikan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru. Sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana yang akan dibuat lembaga pendidikan.
Sehingga fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki lembaga pendidikan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

it's good.. thanks indeed

Posting Komentar